Saturday, February 15, 2014

ciri-ciri kepercayaan animisme dan dinamisme (tugas dek ayu)

CIRI-CIRI KEPERCAYAAN
ANIMISME DAN DINAMISME


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjivahHxQr_FJ10zNq6UNfgkecWVfGRz0XQ8iekgBy_xzS_fVWx2AJ1zogHE_jxTUzeRCvRIXpO6wjtaNgitU-yvZPRkbSIvCCQNHstbGjltPqoPGcGclgsH_gVeBWT8hcPlhEUJIE3vux1/s320/logo+STIKES.jpg


Oley
Nama : Kadek Ayu Ristianti
Nim: 13C11093
Kelas : C
Prodi:  S1 keperawatan


Tahun Pelajaran 2013/2014
PENDAHULUAN
Religi mulai muncul ketika manusia purba mulai hidup dengan tidak sekedar memenuhi kebutuhan mempertahankan hidupnya.Perkembangan religi dimulai ketika manusia mulai dapat menemukan perbedaan antara hal-hal yang hidup dan hal-hal yang mati. Satu organisme dikatakan hidup ketika dapat bergerak, sedangkan satu organisme dikatakan mati ketika tidak bergerak. Dari perbedaan tersebut kemudian manusia purba mulai sadar atas keberadaan suatu kekuataan yang menggerakan tersebut yaitu jiwa. Jiwa dianggap sebagai penggerak kehidupan manusia.Kepercayaan akan adanya jiwa penggerak inilah bentuk kepercayaan manusia tertua yang kemudian mengalami perubahan perlahan hingga akhirnya membentuk religi atau kepercayaan mutakhir yaitu monoisme.Pada perkembangan mutakhir seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, kepercayaan bahwa penggerak kehidupan adalah jiwa mulai meluntur karena manusia mulai menemukan penjelasan-penjelasan dari ketidaktahuannya tentang penyebab gerak manusia adalah hukum-hukum alam. Dengan demikian, dalam padangan yang pertama ini religi atau kepercayaan akan mulai luntur atau menghilang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Untuk memperdalam mengenai pandangan ini berikut adalah bentuk-bentuk perkembangan kepercayaan yang dimulai dari kepercayaan purba hingga mutakhir. Kepercayaan pada masa prasejarah  tersebut pada dituangkan dalam dua kepercayaan animisme dan dinamisme.
·         Kepercayaan Animisme
percayaan animisme (dari bahasa Latin anima atau "roh") adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka. Diperkirakan bahwa di provinsi Kalimantan Barat masih terdapat 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk animisme. Selain dari pada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan, misalnya suku Nias mempercayai bahwa seekor tikus yang keluar masuk dari rumah merupakan roh dari wanita yang telah mati beranak. Roh-roh orang yang telah mati juga bisa memasuki tubuh babi atau harimau dan dipercayai akan membalas dendam orang yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya. Kepercayaan ini berbeda dengan kepercayaan reinkarnasi seperti yang terdapat pada agama Hindu dan Buddha, di mana dalam reinkarnasi, jiwa tidak pindah langsung ke tubuh hewan lain yang hidup, melainkan melalui proses kelahiran kembali kedunia dalam bentuk kehidupan baru. Pada agama Hindu dan Buddha juga terdapat konsep karma yang berbeda dengan kepercayaan animisme ini.

            Ciri-Ciri Kepercayaan Animisme
1.      Pemberian sesaji untuk para roh.
2.      Penyembelihan hewan qurban untuk para roh.
3.       Berkeyakinan di sekitar tempat tinggal manusia banyak roh.


Kepercayaan Dinamisme

Istilah dinamisme berasal dari kata dinamo artinya kekuatan. Dinamisme adalah paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci. Benda suci itu mempunyai sifat yang luar biasa (karena kebaikan atau keburukannya) sehingga dapat memancarkan pengaruh baik atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya. Bagi manusia yang  memiliki suatu benda yang diyakini berkekuataan gaib dan dianggap suci ini akan dapat dianggap memiliki keunggulan ataupun keburukan tertentu. Dengan demikian, dinamisme dapat dikatakan lahir dari kesadaran akan kelemahan manusia yang kemudian membutuhkan objek lainnya untuk menguatkannya.
Benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan dianggap suci ini disebut  fetisyen yang berarti benda sihir. Benda-benda yang dinggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak, keris, gamelan, cincin, kalung dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat; misalnya suburnya tanah, hilangnya wabah penyakit, menolak malapetaka, dan sebagainya. Antara  fetisyen dan jimat tidak terdapat perbedaan yang tegas. Keduanya dapat berpengaruh baik dan buruk tergantung kepada siapa pengaruh itu hendak ditujukan.Bagi anggota masyarakat yang masih menganut dinamisme sebuah keris tertentu bisa jadi dapat dianggap memiliki suatu kekuatan gaib seperti membuat lawan jenis tertarik atau jatuh cinta kepada pemilik keris, membuat si pemilih keris dapat menghilang atau tidak terlihat, memberikan usaha yang lancar dan sebagainya. Pada umumnya keris-keris fetisyen in memerlukan perawatan yang lebih dibandingkan keris-keris biasa lainnya seperti secara berkala dalam waktu-waktu tertentu keris tersebut perlu dimandikan dan diberikan sajen.
 Dari hal diatas cirri-ciri Dinamisme adalah sebagai berikut
·         Menganggap benda-benda mati maupun hidup seperti tombak, keris, pohon dan lain-lain mempunyai kekuatan yang bersifat suci
·         dinamisme dapat dikatakan lahir dari kesadaran akan kelemahan manusia yang kemudian membutuhkan objek lainnya untuk menguatkannya.
·         Benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan dianggap suci ini disebut  fetisyen

No comments:

Post a Comment