Wednesday, January 23, 2013

tugas ibu prama

                KATA PENGANTAR

“Om Swastiastu “
                              Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya  kami dapat menyelesaikan laporan  Pengamatan  di Museum Gunarsa Laporan ini sengaja kami susun dengan maksud untuk mempermudah dan pengetahuan tentang Gambelan Semar Pagulingan di Museum Gunarsa . Kami berharap agar laporan ini dapat membantu kita untuk  menambah pengetahuan tentang gambelan semar Pegulingan di museum gunarsa Sehingga Gamelan semar Pagulingan tetap dikenal oleh semua kalangan, termasuk kalangan muda.
                        Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah kami untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini . Untuk itu kami  mengucapkan terima kasih kepada :
1.     Ibu Prama Yanti yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam penyusununan laporan
2.     Bapak  Gusti Ngurah Mayun yang telah memandu kami dalam melakukan pemgamatan di Museum Gunarsa
                        Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan

Semarapura , 31 Maret 2012
Penyusun



 













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................  1
DAFTAR ISI ......................................................................................................  2
BAB I : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG......................................................................................... 3
TUJUAN ............................................................................................................ 3
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................. 4
BAB III
KESIMPULAN .................................................................................................. 7
SARAN............................................................................................................... 7












GAMBELAN SEMAR PAGULINGAN DI MUSEUM GUNARSA
BAB I
                                                            PENDAHULUAN         

1.1 Latar Belakang
         

            Museum Gunarsa adalah Museum yang diresmikan oleh mentri pendidikan pada tahun 1994, di Museum ini dipajang berbagai lukisan klasik Bali baik dari peninggalan zaman dahulu maupun yang baru hasil karya dari pemiliknya I Nyoman Gunarsa. Selain menyimpan berbagai lukisan klasik, Museum Gunarsa juga menyimpan berbagai benda yang merupakan bagian dari kebudayaan bali seperti acra-arca, kerangka rumah adat bali, barong, topeng-topeng, instrument gambelan  bali dan lain-lain. Nah yang akan kami bahas pada laporan ini mengenai ”Gambelan Semar Pagulingan Di Museum Gunarsa” . secara umum pengertian Gambelan adalah ansambel musik dari Indonesia, biasanya dari pulau Bali atau Jawa, menampilkan berbagai instrumen seperti metalofon, xylophone, drum dan gong, seruling bambu, membungkuk dan memetik senar. Kami memilih Gambelan Semar Pagulingan sebagai judul karena gambelan Semar Pagulingan merupakan salah satu  gambelan  golongan madya  yang saat ini sangat jarang kita temui pada upacara-upacara piodalan agama Hindu, sehingga banyak kalangan muda yang kurang tahu tentang keberadaan gambelan ini. Biasanya gambelan ini dimainkan pada waktu raja-raja akan tidur, selain itu Gamelan Semar Pagulingan  ini  juga dipergunakan untuk mengiringi tari leko dan gandrung yang semula dilakukan oleh abdi raja-raja kraton. Keistimewaan gamelan ini adalah pada multifungsi dalam segala gending. Baik gending Semar Pagulingan, gending Pelegongan, gending Angklung, gending iringan Tari Lepas dan gending iringan Wayang Kulit
            Pengamatan ini kami laksanakan pada tanggal 2 Maret 2012 yang bertempat di Museum Gunarsa desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan kurang lebih   pada pukul 13.00 WITA
             
                       
1.2 Tujuan
a)     Untuk mengetahui sejarah gambelan Semar Pagulingan di Museum Gunarsa
b)     Untuk mengetahahui instrumen-instrumen pada gamelan Semar Pagulingan
c)     Untuk mengetahui laras yang digunakan pada gamelan Semar Pagulingan
d)     Untuk mengetahui perbedaan gambelan Semar Pagulingan dengan  Gambelan Gong kebyar  
e)     Untuk mengetahui  gending-gending yang ada dalam gambelan Semar  Pagulingan









BAB II
ISI


2.1 Sejarah Gambelan Semar Pegulingan yang terdapat di Museum Gunarsa
            Gamelan Semar Pegulingan ini berasal dari Puri Agung Karangasem, yang dibeli langsung dari A.A Ketut Sanjaya (kluarga Puri ) lewat pihak ke II bernama Bapak Nyoman Tangis secara sah, karena telah bermatrai tahun 2000. Pada zaman dahulu gamelan ini biasanya untuk mengikuti tarian legong di Istana . Sebelumnya gambelan ini sudah ditawarkan ke berbagai tempat seperti di Kuta,  Ubud, bahkan pernah ditawar oleh seka gong Sekar Jaya dari Amerika dan juga Museum wayang dari Jerman. Tetapi pada akhirnya gambelan ini ditawarkan kepada Museum Seni Klasik Bali Nyoman Gunarsa Klungkung. Setelah melalui transaksi dan kesepakatan  maka  gambelan kini menjadi koleksi dan sekaligus sebagai aset bangsa yang sangat berharga di Museum ini
2.2 Instrumen-instrumen Gambelan Semar Pagulingan di Museum Gunarsa
           
Jumlah
Satuan
Instrumen
1
buah
trompong dengan 12 pencon
2
buah
gender rambat berbilah 14
2
buah
gangsa barungan berbilah 14
2
tungguh
2
tungguh
2
tungguh
2
tungguh
jublag, masing-masing berbilah 7
2
buah
kendang kecil
2
buah
2
buah
Kleneng
1
buah
kempur (gong kecil)
1
pangkon
1
buah
1-2
buah
1-2
buah

2.3 Laras Gambelan Semar Pegulingan
            Semar Pagulingan memakai laras pelog 7 nada, terdiri dari 5 nada pokok dan 2 nada pamero. Repertoire dari gambelan ini hamper, keseluruhannya diambil dari Pegambuhan (kecuali gending leko ) dan semua melodi-melodi yang menggunakan 7 nada dapat segera ditransfer ke dalam Semar Pagulingan

2.4 Gending-Gending dalam Gambelan Semar Pagulingan
v  Tabuh gari
v  Terong
v  Langsing tuban
v  Subandar
v  Semaradas
v  Lengker
v  Bremara
v  Lasem
v  Bapang selisir
v  Tangis
v  Sekar gadung

2.5 Perbedaan gambelan Semar Pagulingan dengan Gambelan lain
            Perbedaan gambelan Semar pagulingan dengan Gambelan lainnya seperti Gambelan Gong Kebyar adalah terlihat pada tempo dari masing-masing Gambelan ini , kalau Gambelan Semar Pagulingan temponya lambat sehingga suara yang dihasilkan terdengar lembut sedangkan Gambelan Gong Kebyar temponya cepat sehingga suara yang dihasilkan terdengar Keras
BAB III
KESIMPULAN
            Dari pengamatan yang kami lakukan di Museum Gunarsa dapat disimpulkan bahwa Gambelan Semar Pagulingan merupakan salah satu  gambelan  golongan madya  yang saat ini sangat jarang kita temui pada upacara-upacara piodalan agama Hindu, sehingga banyak kalangan muda yang kurang tahu tentang keberadaan gambelan ini. Biasanya gambelan ini dimainkan pada waktu raja-raja akan tidur, selain itu Gamelan Semar Pagulingan  ini  juga dipergunakan untuk mengiringi tari leko dan gandrung yang semula dilakukan oleh abdi raja-raja kraton.Gambelan Semar Pagulingan di Museum Gunarsa merupakan      Gambelan yang  berasal dari Puri Agung Karangasem, yang dibeli langsung dari A.A Ketut Sanjaya (kluarga Puri ) lewat pihak ke II bernama Bapak Nyoman Tangis secara sah, karena telah bermatrai tahun 2000.Selain itu Gambelan Semar Pagulingan tersebut menggunakan laras slendro yang terdiri dari 7 nada,  5 nada pokok dan 2 Nada paremo




SARAN
1.       Tinggkakan kebersihan  di  Museum Gunarsa dan tingkatkan  perawatan barang-barang yang ada di Museum Gunarsa sehingga barang-barang yang dipajang dimuseum Gunarsa tidak lapuk oleh waktu




No comments:

Post a Comment