“Om Swastiastu “
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Pengamatan
di Museum Gunarsa Laporan ini sengaja kami susun dengan maksud untuk mempermudah
dan pengetahuan tentang Gambelan Semar Pagulingan di Museum Gunarsa . Kami berharap
agar laporan ini dapat membantu kita untuk menambah pengetahuan tentang gambelan semar
Pegulingan di museum gunarsa Sehingga Gamelan semar Pagulingan tetap dikenal
oleh semua kalangan, termasuk kalangan muda.
Akhirnya
dengan segala kerendahan hati izinkanlah kami untuk menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini . Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prama Yanti yang telah memberikan bimbingan
kepada kami dalam penyusununan laporan
2. Bapak
Gusti Ngurah Mayun yang telah memandu kami dalam melakukan pemgamatan di
Museum Gunarsa
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terkait, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan
ini. Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan
ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
Semarapura
, 31 Maret 2012
Penyusun
|
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................................ 1
DAFTAR
ISI ...................................................................................................... 2
BAB
I : PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG......................................................................................... 3
TUJUAN
............................................................................................................ 3
BAB
II
PEMBAHASAN................................................................................................. 4
BAB
III
KESIMPULAN
.................................................................................................. 7
SARAN............................................................................................................... 7
GAMBELAN
SEMAR PAGULINGAN DI MUSEUM GUNARSA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Museum Gunarsa adalah Museum yang
diresmikan oleh mentri pendidikan pada tahun 1994, di Museum ini dipajang
berbagai lukisan klasik Bali baik dari peninggalan zaman dahulu maupun yang
baru hasil karya dari pemiliknya I Nyoman Gunarsa. Selain menyimpan berbagai
lukisan klasik, Museum Gunarsa juga menyimpan berbagai benda yang merupakan
bagian dari kebudayaan bali seperti acra-arca, kerangka rumah adat bali,
barong, topeng-topeng, instrument gambelan
bali dan lain-lain. Nah yang akan kami bahas pada laporan ini mengenai
”Gambelan Semar Pagulingan Di Museum Gunarsa” . secara umum pengertian Gambelan
adalah ansambel musik dari
Indonesia, biasanya dari pulau Bali atau Jawa, menampilkan berbagai instrumen
seperti metalofon, xylophone, drum dan gong, seruling bambu, membungkuk dan
memetik senar. Kami memilih Gambelan Semar Pagulingan sebagai judul karena
gambelan Semar Pagulingan merupakan salah satu
gambelan golongan madya yang saat ini sangat jarang kita temui pada
upacara-upacara piodalan agama Hindu, sehingga banyak kalangan muda yang kurang
tahu tentang keberadaan gambelan ini. Biasanya gambelan ini dimainkan pada
waktu raja-raja akan tidur, selain itu Gamelan Semar Pagulingan ini
juga dipergunakan untuk mengiringi tari leko dan gandrung yang semula
dilakukan oleh abdi raja-raja kraton. Keistimewaan gamelan ini adalah pada multifungsi
dalam segala gending. Baik gending Semar Pagulingan, gending Pelegongan,
gending Angklung, gending iringan Tari Lepas dan gending iringan Wayang Kulit
Pengamatan ini kami laksanakan pada tanggal 2 Maret 2012
yang bertempat di Museum Gunarsa desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan kurang
lebih pada pukul 13.00 WITA
1.2 Tujuan
a)
Untuk
mengetahui sejarah gambelan Semar Pagulingan di Museum Gunarsa
b)
Untuk
mengetahahui instrumen-instrumen pada gamelan Semar Pagulingan
c)
Untuk
mengetahui laras yang digunakan pada gamelan Semar Pagulingan
d)
Untuk
mengetahui perbedaan gambelan Semar Pagulingan dengan Gambelan Gong kebyar
e)
Untuk
mengetahui gending-gending yang ada
dalam gambelan Semar Pagulingan
BAB II
ISI
2.1
Sejarah Gambelan Semar Pegulingan yang terdapat di Museum Gunarsa
Gamelan Semar Pegulingan ini berasal
dari Puri Agung Karangasem, yang dibeli langsung dari A.A Ketut Sanjaya
(kluarga Puri ) lewat pihak ke II bernama Bapak Nyoman Tangis secara sah,
karena telah bermatrai tahun 2000. Pada zaman dahulu gamelan ini biasanya untuk
mengikuti tarian legong di Istana . Sebelumnya gambelan ini sudah ditawarkan ke
berbagai tempat seperti di Kuta, Ubud,
bahkan pernah ditawar oleh seka gong Sekar Jaya dari Amerika dan juga Museum
wayang dari Jerman. Tetapi pada akhirnya gambelan ini ditawarkan kepada Museum
Seni Klasik Bali Nyoman Gunarsa Klungkung. Setelah melalui transaksi dan
kesepakatan maka gambelan kini menjadi koleksi dan sekaligus
sebagai aset bangsa yang sangat berharga di Museum ini
2.2 Instrumen-instrumen Gambelan
Semar Pagulingan di Museum Gunarsa
Jumlah
|
Satuan
|
Instrumen
|
1
|
buah
|
trompong dengan 12 pencon
|
2
|
buah
|
gender rambat berbilah 14
|
2
|
buah
|
gangsa barungan berbilah
14
|
2
|
tungguh
|
|
2
|
tungguh
|
|
2
|
tungguh
|
|
2
|
tungguh
|
jublag, masing-masing
berbilah 7
|
2
|
buah
|
kendang kecil
|
2
|
buah
|
|
2
|
buah
|
Kleneng
|
1
|
buah
|
kempur (gong kecil)
|
1
|
pangkon
|
|
1
|
buah
|
|
1-2
|
buah
|
|
1-2
|
buah
|
2.3
Laras Gambelan Semar Pegulingan
Semar Pagulingan memakai laras pelog 7 nada, terdiri dari
5 nada pokok dan 2 nada pamero. Repertoire dari gambelan ini hamper, keseluruhannya
diambil dari Pegambuhan (kecuali gending leko ) dan semua melodi-melodi yang
menggunakan 7 nada dapat segera ditransfer ke dalam Semar Pagulingan
2.4
Gending-Gending dalam Gambelan Semar Pagulingan
v Tabuh gari
v Terong
v Langsing tuban
v Subandar
v Semaradas
v Lengker
v Bremara
v Lasem
v Bapang selisir
v Tangis
v Sekar gadung
2.5
Perbedaan gambelan Semar Pagulingan dengan Gambelan lain
Perbedaan gambelan Semar pagulingan dengan Gambelan
lainnya seperti Gambelan Gong Kebyar adalah terlihat pada tempo dari
masing-masing Gambelan ini , kalau Gambelan Semar Pagulingan temponya lambat
sehingga suara yang dihasilkan terdengar lembut sedangkan Gambelan Gong Kebyar
temponya cepat sehingga suara yang dihasilkan terdengar Keras
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pengamatan yang kami lakukan di Museum Gunarsa dapat disimpulkan bahwa Gambelan
Semar Pagulingan merupakan salah
satu gambelan golongan madya yang saat ini sangat jarang kita temui pada
upacara-upacara piodalan agama Hindu, sehingga banyak kalangan muda yang kurang
tahu tentang keberadaan gambelan ini. Biasanya gambelan ini dimainkan pada
waktu raja-raja akan tidur, selain itu Gamelan Semar Pagulingan ini
juga dipergunakan untuk mengiringi tari leko dan gandrung yang semula dilakukan
oleh abdi raja-raja kraton.Gambelan Semar Pagulingan di Museum Gunarsa
merupakan Gambelan yang berasal dari Puri Agung Karangasem, yang
dibeli langsung dari A.A Ketut Sanjaya (kluarga Puri ) lewat pihak ke II
bernama Bapak Nyoman Tangis secara sah, karena telah bermatrai tahun
2000.Selain itu Gambelan Semar Pagulingan tersebut menggunakan laras slendro
yang terdiri dari 7 nada, 5 nada pokok
dan 2 Nada paremo
SARAN
1.
Tinggkakan kebersihan di
Museum Gunarsa dan tingkatkan
perawatan barang-barang yang ada di Museum Gunarsa sehingga
barang-barang yang dipajang dimuseum Gunarsa tidak lapuk oleh waktu
No comments:
Post a Comment