Monday, December 12, 2011

Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional dibuat atau diramu dari bahan tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, sediaan sarian (galenik), atau campuran bahan-bahan tersebut. Obat tradisional secara turun-temurun telah digunakan untuk kesehatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional telah digunakan oleh berbagai aspek masyarakat mulai dari tingkat ekonomi atas sampai tingkat bawah, karena obat tradisional mudah didapat, harganya yang cukup terjangkau dan berkhasiat untuk pengobatan, perawatan dan pencegahan penyakit (Ditjen POM, 1994).

Untuk meningkatkan mutu suatu obat tradisional, maka pembuatan obat tradisional haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya mengikutkan pengawasan menyeluruh yang bertujuan untuk menyediakan obat tradisional yang senantiasa memenuhi persyaratan yang berlaku. Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung dari bahan baku, bangunan, prosedur, dan pelaksanaan pembuatan, peralatan yang digunakan, pengemasan termasuk bahan serta personalia yang terlibat dalam pembuatan obat tradisional (Dirjen POM, 1994).

Bahan-bahan ramuan obat tradisional seperti bahan tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, sediaan sarian atau galenik yang memiliki fungsi,

Universitas

pengaruh serta khasiat sebagai obat, dalam pengertian umum kefarmasian bahan yang digunakan sebagai simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang dikeringkan (Dirjen POM, 1999).

Menurut Material Medika (MMI, 1995), simplisia dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:

1. Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia.

2. Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan atau bagian hewan zat-zat berguna yang dihsilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

3. Simplisia pelikan (mineral)

Simplisia pelikan adalah simplisia yang berupa bahan-bahan pelican (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia.

II KELEBIHAN DAN KELEMAHAN OBAT TRADISIONAL / TANAMAN OBAT

A. Kelebihan Obat Tradisional

Dibandingkan obat-obat modern, memang OT/TO (Obat tradisional/tanaman obat) memiliki beberapa kelebihan, antara lain : efek sampingnya relatif rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling mendukung, pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif

1). Efek samping OT relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat

OT/TO akan bermanfaat dan aman jika digunakan dengan tepat, baik takaran, waktu dan cara penggunaan, pemilihan bahan serta penyesuai dengan indikasi tertentu.

a. Ketepatan takaran/dosis
b. Ketepatan waktu penggunaanc. Ketepatan cara penggunaan
c. Ketepatan pemilihan bahan secara benar
d. Ketepatan pemilihan TO/ramuan OT untuk indikasi tertentu

2). Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional/komponen bioaktif tanaman obat

Dalam suatu ramuan OT umumnya terdiri dari beberapa jenis TO yang memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan kontra indikasi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki.

3). Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi

Zat aktif pada tanaman obat umunya dalam bentuk metabolit sekunder, sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder; sehingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Efek tersebut adakalanya saling mendukung (seperti pada herba timi dan daun kumis kucing), tetapi ada juga yang seakan-akan saling berlawanan atau kontradiksi (sperti pada akar kelembak).

4). Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif

Sebagaimana diketahui bahwa pola penyakit di Indonesia (bahkan di dunia) telah mengalami pergeseran dari penyakit infeksi (yang terjadi sekitar tahun 1970 ke bawah) ke penyakit-penyakit metabolik degeneratif (sesudah tahun 1970 hingga sekarang). Hal ini seiring dengan laju perkembangan tingkat ekonomi dan peradaban manusia yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai penemuan baru yang bermanfaat dalam pengobatan dan peningkatan kesejahteraan umat manusia.

B. Kelemahan Produk Obat Alam / Obat Tradisional

Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.

II. EFEK SAMPING TANAMAN OBAT/OBAT TRADISIONAL

Disamping itu perlu disadari pula bahwa memang ada bahan ramuan OT yang baru diketahui berbahaya, setelah melewati beragam penelitian, demikian juga adanya ramuan bahan-bahan yang bersifat keras dan jarang digunakan selain untuk penyakit-penyakit tertentu dengan cara-cara tertentu pula. Secara toksikologi bahan yang berbahaya adalah suatu bahan (baik alami atau sintesis, organik maupun anorganik) yang karena komposisinya dalam keadaan, jumlah, dosis dan bentuk tertentu dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh manusia atau hewan sedemikian sehingga mengganggu kesehatan baik sementara, tetap atau sampai menyebabkan kematian.

III. PENYALAHGUNAAN OBAT TRADISIONAL/TANAMAN OBAT

Diantaranya yang sering terjadi adalah kasus penyalah gunaan cara pemakaian (seperti daun ganja, candu untuk dicampur dengan rokok, seduhan kecubung untuk flay dsb.), juga tujuan pemakaian (misalnya jamu terlambat bulan dicampur dengan jamu pegel linu untuk abortus) dan yang lebih luas lagi adalah penyalah gunaan pada proses penyiapan/produksi dengan cara menambahkan zat kimia tertentu/obat keras untuk mempercepat dan mempertajam khasiat/efek farmakologisnya sehingga dikatakan jamunya ‘lebih manjur, mujarab, ces-pleng’ dan lain-lain.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa OT/TO dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, lebih-lebih dalam upaya preventif dan promotif bila dipergunakan secara tepat. Ketepatan itu menyangkut tepat dosis, cara dan waktu penggunaan serta pemilihan bahan ramuan yang sesuai dengan indikasi penggunaannya. Sebaliknya OT/TO-pun dapat berbahaya bagi kesehatan bila kurang tepat penggunaannya (baik cara, takaran, waktu maupun pemilihan bahan ramuan) atau memang sengaja disalahgunakan. Oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap tentang TO/OT, untuk menghindari hal-hal yang merugikan bagi kesehatan.

III BENTUK SEDIAAN OBAT TRADISIONAL

Obat tradisional tersedia dalam berbagai bentuk yang dapat diminum atau ditempelkan pada permukaan pada permukaan kulit. Tetapi tidak tersedia dalam bentuk suntikan atau aerosol. Dalam bentuk sediaan obat- obat tradisional ini dapat berbentuk serbuk yang menyerupai bentuk sediaan obat modren, kapsul, tablet, larutan, ataupun pil (BPHN, 1993).

Larutan

Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka padat tadi terbagi secara molekuler dalam cairan tersebut. Zat cair atau cairan biasanya ditimbang dalam botol yang digunakan sebagai wadah yang diberikan. Cara melarutkan zat cair ada dua cara yakni zat-zat yang agak sukar larut dilarutkan dengan pemanasan (Anief, 2000).

Serbuk

Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang disebukkan. Pada pembuatan serbuk kasar, terutama serbuk nabati, digerus terlebih dahulu sampai derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih 500C.

Serbuk obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan dengan pertolongan bahan pengering yang cocok, setelah itu diserbuk dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk yang mempunyai derajat halus serbuk

Tablet

Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata atau cempung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih ,dengan atau tanpa zat tambahan. Zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah. Contohnya yaitu tablet antalgin

Kapsul

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati dan bahan lain yang sesuai.

Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), dan ada juga kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang ( dikenal sebangai usuran OE), yang memberikan kapasitas isi yang lebih besar tanpa peningkatan diameter. Contohnya kapsul pacekap

IV TANAMAN OBAT TRADISIONAL

a. Bagian-bagian tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional

Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat ini sudah lama dimiliki oleh nenek moyang kita dan hingga saat ini telah banyak yang terbukti secara ilmiah. Dan Pemanfaatan tanaman obat Indonesia akan terus meningkat mengingat kuatnya keterkaitan bangsa Indonesia terhadap tradisi kebudayaan memakai jamu.

Bagian-bagian yang digunakan sebagai bahan obat yang disebut simplisia. Simplisia:

* Kulit (cortex)

o Kortek adalah kulit bagian terluar dari tanaman tingkat tinggi yang berkayu.

* Kayu (lignum)

o Simplisia kayu merupakan pemanfaatan bagian dari batang atau cabang.

* Daun (folium)

o Folium merupakan jenis simplisia yang paling umum digunakan sebagai bahan baku ramuan obat tradisional maupun minyak atsiri.

* Herba

o Simplisia herba pada umumnya berupa produk tanaman obat dari jenis herba yang bersifat herbaceous.

* Bunga (flos)

o Bunga sebagai simplisia dapat berupa bunga tungga atau majemuk, bagian bunga majemuk serta komponen penyusun bunga.

* Akar (radix)

o Akar tanaman yang sering dimanfaatkan untuk bahan obat dapat berasal dari jenis tanaman yang umumnya berbatang lunak dan memiliki kandungan air yang tinggi.

* Umbi (bulbus)

o Bulbus atau bulbi adalah produk berupa potongan rajangan umbi lapis, umbi akar, atau umbi batang. Bentuk ukuran umbi bermacam-macam tergantung dari jenis tanamannya.

* Rimpang (rhizoma)

o Rhizoma atau rimpang adalah produk tanaman obat berupa potongan-potongan atau irisan rimpang.

* Buah (fructus)

o Simplisia buah ada yang lunak dan ada pula yang keras. Buah yang lunak akan menghasilkan simplisia dengan bentuk dan warna yang sangat berbeda, khususnya bila buah masih dalam keadaan segar.

* Kulit buah (perikarpium)

o Sama halnya dengan simplisia buah, simplisia kulit buah pun ada yang lunak, keras bahkan adapula yang ulet dengan bentuk bervariasi.

* Biji (semen)

o Semen (biji-bijian) diambil dari buah yang telah masak sehingga umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji pun bermacam- macam tergantung dari jenis tanaman

b. Beberapa Contoh Tanaman Obat Tradisional Beserta Kegunaannya

v Bayam

Kegunaan :
1. Anemia,Disentri,Ambien,Demam,Melancarkan ASI,Mengencerkan Dahak,Menguatkan lever
Makan bayam merah yang direbus.
2. Digigit Serangga
Beberapa lembar daun bayam ditumbuk, lalu ditempelkan ke bagian yang disengat.
3. Kena Ulat Bulu
Beberapa batang bayam ditumbuk, lalu diperas. Minum airnya, 3x sehari.

v Kangkung

Kegunaan :
1. Mengurangi Haid
0,5 kg daun kangkung segar cuci, tumbuk halus, beri air secukupnya. Saring, beri 1 sendok makan madu. Minum habis 1x sehari sekaligus.
2. Mimisan
Seikat kecil daun kangkung segar, cuci, tumbuk halus, beri sedikit gula, seduh dengan air panas. Setelah dingin, saring, minum 2x sehari.
3. Sakit Kepala
Cara I : Segenggam daun kangkung tumbuk halus, beri sedikit garam dan air secukupnya. Saring, beri madu. Minum 1x sehari sekaligus
Cara II : Seikat daun dan batang kangkung segar rebus, minum air rebusannya.
4. Ambeien
Segenggam kecil akar kangkung cuci bersih, rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal ½ . Setelah dingin, minum sehari 2x ½ gelas.
5. Insomnia
Sering-sering makan sayur dan kangkung, tanpa batang.
6. Sakit Gigi
Segenggam akar kangkung, ½ sendok teh cuka, direbus dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1x sehari.
7. Melancarkan Air Seni
Segenggam akar kangkung direbus dengan 2 gelas air sampai tinggal menjadi 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1x sehari
8. Ketombe
Kangkung segar secukupnya direndam dalam air semalam sampai airnya berwarna kebiruan. Keramas dengan air itu. Lakukan ini setiap keramas.
9. Sembelit,Mual Bagi Ibu Hamil
Makan masakan sayur kangkung dengan ditumis.
10. Sariawan,Gusi Bengkak
Seikat daun kangkung ( tanpa batang ) cuci bersih, lumatkan, beri 1 gelas air, peras dan saring ( boleh beri sedikit garam ). Gunakan airnya untuk
kumur.

v Kamboja

Kegunaan :
1. Bengkak
Sepotong kulit pohon kamboja ditumbuk halus, direbus dengan 6 gelas air sampai mendidih. Hangat-hangat rendam bagian tubuh yang bengkak.
2. Borok
Oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat

3. Kutil
Oleskan 1 sendok teh getah pohon kamboja pada kulit beberapa kali selama beberapa hari sampai kutil hilang
4 Mengeluarkan Duri / Beling
Oleskan getah kamboja pada bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.
5. Tumit pecah-pecah
Sepotong kulit kamboja direbus dengan 3 liter air sampai mendidih. Hangat-hangat rendamkan kaki yang sakit.

v Jarak

Kegunaan :
1. Sembelit
8 - 10 biji jarak ditumbuk, lalu diberi sedikit air dan peras. Minum air perasan ini sekaligus.
2. Sembelit pada Anak
Olesi beberapa lembar daun jarak dengan minyak kelapa. Setelah dilayukan di atas api, letakkan daun tersebut ke perut anak Anda.
3. Ketombe
Tumbuk halus beberapa lembar daun jarak, lalu oleskan ke kulit kepala. Lakukan ini sebelum keramas
4. Rematik
Cara I : Segenggam daun jarak ditumbuk sambil diberi sedikit air. Lalu oleskan ke tempat yang sakit.
Cara II : 25 g akar jarak segar direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Minum ramuan ini 2x sehari
Cara III : Beberapa helai daun jarak diolesi minyak kelapa, lalu dilayukan di atas api. Tempelkan daun ini ke tempat yang sakit
5. Menyuburkan Rambut
20 - 30 biji jarak ditumbuk, lalu diperas untuk diambil minyaknya. Oleskan minyak itu ke kulit kepala.
6. Mengencangkan Payudara
3 helai daun jarak, 2 buah pinang, 1 ibu jari jahe, 1 sendok teh garam ditumbuk sambil diberi ½ gelas air. Balurkan ramuan ini ke payudara Anda dan diamkan sampai kering. Setelah itu, cuci payudara dengan air hangat.
7. Gusi Bengkak
5 lembar daun jarak, 1 sendok kapur sirih direbus dengan 4 gelas air. Setelah disaring, gunakan air tersebut untuk kumur.
8. Sakit Gigi
Teteskan getah jarak pada gigi yang berlubang.

v Jarak

Kegunaan :
1. Sembelit
8 - 10 biji jarak ditumbuk, lalu diberi sedikit air dan peras. Minum air perasan ini sekaligus.
2. Sembelit pada Anak
Olesi beberapa lembar daun jarak dengan minyak kelapa. Setelah dilayukan di atas api, letakkan daun tersebut ke perut anak Anda.
3. Ketombe
Tumbuk halus beberapa lembar daun jarak, lalu oleskan ke kulit kepala. Lakukan ini sebelum keramas
4. Rematik
Cara I : Segenggam daun jarak ditumbuk sambil diberi sedikit air. Lalu oleskan ke tempat yang sakit.
Cara II : 25 g akar jarak segar direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Minum ramuan ini 2x sehari
Cara III : Beberapa helai daun jarak diolesi minyak kelapa, lalu dilayukan di atas api. Tempelkan daun ini ke tempat yang sakit
5. Menyuburkan Rambut
20 - 30 biji jarak ditumbuk, lalu diperas untuk diambil minyaknya. Oleskan minyak itu ke kulit kepala.
6. Mengencangkan Payudara
3 helai daun jarak, 2 buah pinang, 1 ibu jari jahe, 1 sendok teh garam ditumbuk sambil diberi ½ gelas air. Balurkan ramuan ini ke payudara Anda dan diamkan sampai kering. Setelah itu, cuci payudara dengan air hangat.
7. Gusi Bengkak
5 lembar daun jarak, 1 sendok kapur sirih direbus dengan 4 gelas air. Setelah disaring, gunakan air tersebut untuk kumur.
8. Sakit Gigi
Teteskan getah jarak pada gigi yang berlubang

v Kembang Sepatu

Kegunaan :
1. Batuk disertai Sesak Nafas
3 bunga kembang sepatu, dicuci bersih, lalu remas-remas. Seduh dengan segelas air. Biarkan semalam di dalam tempat tertutup. Saring. Minum 1x sehari, ½ gelas bersama 1 sendok makan madu.
2. Bronkhitis
Cara I : Cuci, lumatkan, dan rebus 3 kuncup bunga kembang sepatu selama 15 menit. Saring. Minum airnya.
Cara II : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, dilumatkan, beri 1 gelas air matang dan sedikit garam. Peras dan saring. Minum 2x sehari, 2 sendok makan
3. Gondok
Akar kembang sepatu dicuci, dilumatkan. Rebus selama + 30 menit. Gunakan untuk mengompres gondok.
4. Sakit Kepala
Segenggam daun kembang sepatu dicuci, direbus selama 30 menit. Gunakan airnya untuk mengompres kepala yang sakit.
5. Sariawan
Segenggam daun kembang sepatu dicuci bersih, rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Saring. Minum airnya
6. Haid Tidak Teratur
3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, dilumatkan. Beri 1 gelas air matang dan sedikit cuka. Peras. Minum 2 - 3x sehari, masing-masing ½ gelas
7. Mencegah Uban
10 - 15 helai daun kembang sepatu, dicuci, remas-remas sampai keluar lendirnya. Basahkan kulit kepala dan rambut dengan lendir tersebut. Diamkan sampai kering, baru dicuci. Lakukan ini 2x seminggu..

v Kentang

Kegunaan :
1. Luka Bakar
1 buah kentang, dicuci, kupas, parut. Remas parutan kentang bersama 2 sendok makan minyak kelapa. Borehkan pada bagian luka bakar, lalu balut dengan kain bersih.
2. Wajah Berminyak
2 buah kentang dikupas, parut. Oleskan parutan kentang pada wajah hingga rata, biarkan selama ½ jam. Bersihkan dengan air bersih yang dingin
3. Bisul di Kepala Anak
Sebuah kentang cuci bersih, parut. Borehkan parutan kentang pada bisul, biarkan sampai kering dan lepas sendiri. Lakukan ini sampai bisul kelihatan mengecil. Bisul akan hilang tanpa meninggalkan noda
4. Jerawat
Sebuah kentang diiris tipis-tipis, tempelkan ke seluruh wajah. Biarkan sampai kentang menjadi kering dan berwarna keabuan
5. Diabetes
Nasi yang kita makan sehari-hari diganti dengan kentang rebus, karena zat gula pada kentang lebih sedikit dibandingkan dengan nasi.
6. Anemia
Untuk anak-anak yang kurang darah sebaiknya lebih sering diberi berbagai masakan kentang.

v Kopi

Kegunaan :
1. Menghaluskan Telapak Tangan
1 sendok makan bubuk kopi, diberi sedikit air panas. Gosokkan pada telapak tangan. Lakukan ini setiap hari.
2. Disentri
10 g bubuk kopi murni diseduh dengan ½ gelas air. Beri air perasan 1 tangkai daun pepaya. Minum setiap pagi dan sore sebanyak 1 gelas
3. Keracunan Tempe Bongkrek
1 sendok makan bubuk kopi murni diseduh deengan ½ gelas air panas. Hangat-hangat minum 1x sehari ½ gelas
4. Migrain
2 sendok teh bubuk kopi murni, diseduh dengan 1 gelas air mendidih. Beri 1 sendok makan madu. Aduk sampai larut. Minum 1 - 2x sehari 1 gelas.
5. Insomnia
Segenggam daun kopi muda dicuci, lalu rebus dengan 2 gelas air. Minum air rebusannya.
6. Bau Mulut karena Petai / Jengkol
Kunyah bubuk kopi sedikit selama beberapa menit. Setelah itu minum air putih dingin
7. Pemulihan Tubuh Sehabis Bersalin
2 sendok makan bubuk kopi yang sudah diseduh, campur dengan ½ gelas air yang dicampur 2 kuning telur ayam kampung, 2 sendok makan gula pasir. Minum sekaligus. Ulangi ini selama beberapa hari

V .RAMUAN OBAT TRADISIONAL

Kolesterol dan Diabetes

  • Resep: Rebus daun salam bersama laos lalu minum air rebusan tersebut.
  • Fakta: Daun salam mengandung flavonoid dan tanin sebagai zat yang mampu menurunkankan kolesterol. Dapat pula menurunkan kadar gula dalam darah.

    Laos mengandung minyak atsiri untuk membantu memperlancar sirkulasi darah dan proses pengeluaran sisa metabolisme termasuk kolesterol yang berlebih.

Hipertensi

  • Resep: Konsumsi daun seledri secara teratur.
  • Fakta: Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga mengurangi produksi hormon stres.

Sakit Kepala

  • Resep: Minum rebusan air dari jahe, sereh dan ketumbar.
  • Fakta: Jahe, sereh dan ketumbar mengandung minyak atsiri yang akan memperlancar peredaran darah juga berfungsi sebagai analgetik untuk mengurangi sakit di kepala.

Batuk

  • Resep: Air jeruk nipis dicampur dengan madu.
  • Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C yang dapat memperbaiki ketahanan tubuh untuk melawan flu. Juga berfungsi sebagai antiseptik yang mampu membuang racun dalam tubuh.

    Madu yang juga berfungsi sebagai antiseptik dan mampu menambah tenaga untuk mengalahkan penyakit.

Luka

  • Resep: Oleskan madu pada bagian yang terluka
  • Fakta: Madu mengandung hydrogen peroxide dan gluconic acid yang akan membunuh bakteri penyebab infeksi dan membantu pertumbuhan sel baru sehingga luka menjadi cepat sembuh.

Mimisan

  • Resep: Gulung daun sirih yang telah dibersihkan dan masukkan ke dalam lubang hidung.
  • Fakta: Daun sirih mampu untuk mengurangi pendarahan, termasuk pada pendarahan di selaput lendir hidung seperti yang terjadi pada orang yang mengalami mimisan ini.

Bau Mulut

  • Resep: Rebus daun sirih, cengkeh dan kunyit. Lalu kumur dengan menggunakan air rebusan tersebut.
  • Fakta: Daun sirih dan cengkeh mengandung zat antiseptik. Kunyit mengandung kurkumin yang mampu mengatasi infeksi kuman penyebab bau mulut.

Keputihan

  • Resep: Rebus daun sirih dan sambiloto.
  • Fakta: Daun sirih berfungsi sebagai antiseptik. Sambiloto berfungsi sebagai antiflamasi yang mampu membunuh jamur dan mencegah rasa gatal.

Nyeri haid

  • Resep: Rebus kunyit bersama dengan asam jawa.
  • Fakta: Kunyit mengandung kurkumin. Asam jawa mengandung fruit acid yang akan membuat darah haid menjadi lancar dan mengurangi kram perut.

Susah Tidur

  • Resep: Mengoleskan minyak lavender pada bantal atau bawah hidung agar dapat tercium. Bisa juga dengan minum jus mentimun, pisang dan biji pala.
  • Fakta: Aromaterapi dengan menggunakan bunga lavender membuat seseorang lebih cepat tidur dengan nyenyak.

    Mentimun banyak mengandung vitamin C. Pisang mengandung karbohidrat dan asam folat yang melancarkan sirkulasi darah. Biji pala mengandung minyak atsiri yang mempu membuat pikiran menjadi tenang.

Bibir Kering

  • Resep: Oleskan madu pada bibir.
  • Fakta: Madu berfungsi sebagai antioksidan dan humecant yang dapat mempertahankan kelembaban, termasuk kelembaban bibir sehingga bibir tidak menjadi pecah-pecah.

Gigi Kusam

  • Resep: Lumatkan stroberi dan campur dengan setengah sendok teh baking soda. Oleskan pada gigi, diamkan selama beberapa menit kemudian bersihkan. Lakukan sesekali saja, karena asam ini dapat mengikis gigi Anda bila digunakan secara sering.
  • Fakta: Stroberi mengandung malic acid yang berfungsi sebagai pemutih alami.

Kerutan

  • Resep: Ambil putih telur dan oleskan pada wajah, gunakan sebagai masker.
  • Fakta: Putih telur mangandung albumin yang dapat berfungsi sebagai pelembab dan mengencangkan kulit.

Ketombe

  • Resep: Rendam irisan cabe rawit dalam perasan air jeruk nipis. Oleskan pada kepala sebelum keramas.
  • Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C dan fruit acid. Sedangkan cabe rawit mengandung kapsaisin yang mampu membunuh bakteri atau jamur sehingga kulit kepala menjadi bersih.

Sengatan Lebah

  • Resep: Oleskan pasta gigi atau campuran baking soda dan air pada bagian yang tersengat. Jangan lupa untuk mengeluarkan sengat yang tertinggal pada tubuh.
  • Fakta: Pasta gigi dapat menetralkan rasa sakit akibat sengatan. Baking soda dapat memberi rasa nyaman pada luka sengatan.

Kulit Terbakar atau Melepuh

  • Resep: Oleskan lidah buaya pada bagian tubuh yang melepuh.
  • Fakta: Lidah buaya mengandung mucopolysaccharides yang bermanfaat sebagai antiseptik dan antiradang sehingga membantu agar kulit yang melepuh tidak terinfeksi kuman juga mencegah terjadinya kemerahan akibat radang. Kandungan kolagen pada lidah buaya pencegah terjadinya pembengkakan. Selain itu, lidah buaya mampu memberi efek dingin yang membantu mengurangi rasa sakit.